Berita Terbaru

5 Tips Gampang untuk Membuat Portofolio Freelance bagi Pemula

Freelancing adalah pekerjaan yang mulai dilirik karena sistemnya yang fleksibel dimana kita mengatur jadwal kita sendiri. Kalau kamu ingin mencoba hadi freelancer, cobalah 5 tps gampang untuk membuat portfolio freelance ini!

Cari keterampilanmu

Seorang pemula biasanya ingin mencoba semuanya. Keingintahuan itu bagus, tetapi mencoba belajar banyak sekaligus tidak akan berhasil. Oleh karena itu, kamu perlu memutuskan keterampilan mana yang ingin kamu latih terlebih dahulu.

kamu dapat memutuskan keterampilan mana yang ingin kamu kembangkan berdasarkan minat dan bakat kamu. Jika kamu tertarik dengan desain, kamu harus fokus pada salah satu bidang desain terlebih dahulu, seperti UI/UX atau desain interior. Beberapa keterampilan yang dapat kamu coba antara lain:

  • Data analyst: menggunakan data besar untuk mengidentifikasi tren dan mengembangkan kebijakan
  • UI/UX designer: membuat antarmuka yang menarik dan mudah dipahami untuk aplikasi dan situs web
  • Digital Marketing, membuat strategi pemasaran yang dapat mengoptimalkan penjualan

Kamu juga harus pintar dalam menggeluti hal-hal simpel seperti konversi PDF ke Word atau Word ke PDF.

Selalu cari inspirasi

Kesulitan dalam mencari inspirasi adalah hal yang wajar bagi seorang pemula karena kurangnya kapasitas dan pengalaman. Namun, inspirasi adalah hal yang penting bagi mereka yang ingin belajar sendiri, dan hal ini tidakk boleh dibiarkan saja.

kamu bisa mendapatkan inspirasi di mana saja, seperti dari lingkungan sekitar, cerita dari teman dan keluarga, atau melihat portofolio orang lain. Bagi kamu yang ingin melihat portfolio orang lain, website populer yang digunakan untuk menampilkan portfolio antara lain :

  • Behance: website portfolio gratis hasil rancangan berbagai designer
  • Clippings.me: website gratis untuk download portfolio karya designer lain
  • WordPress Portfolio: situs web yang cocok untuk pemula dan dapat digunakan untuk bidang pekerjaan apa pun

Buat portfolio yang gampang dimengerti

Membuat portofolio lebih dari sekadar melatih keterampilan yang ada atau meniru proyek lain atau memodifikasi proyek yang sudah ada. Portofolio yang baik tidak hanya menggambarkan hasil proyek, tetapi juga menguraikan konsep dan solusi untuk kasus yang ditulis.

Sebuah proyek dimulai dengan masalah atau kasus yang akan dikerjakan. Setelah masalah diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah menentukan metode dan konsep solusi yang ingin diadopsi untuk menyelesaikan maalahnya. Solusi tersebut kemudian diwujudkan sebagai work by field project, seperti hasil analisis data atau munculnya aplikasi baru.

Kamu juga tidak boleh lupa untuk membuat portfolionya gampang diunduh oleh orang lain, tetapi jangan sampai unduhannya bisa diganti-ganti. Solusi untuk hal ini adalah mengubah Word ke PDF agar hasil portfolionya bisa diunduh dan tidak bisa diganti.

Pelajari klien kamu

Untuk menemukan target yang baik untuk pekerjaanmu, kamu harus tahu dulu bagaimana calon klien kamu. kamu dapat mulai dengan daftar pelanggan potensial kamu lalu menentukan jenis pelanggan kamu dari bidang aktivitas mereka. kamu harus mengidentifikasi prospek ssecara spesifik dan memastikan bahwa tawaran kamu bisa membantu kamu untuk membuat relasi bahkan kalau proyeknya proyek kecil.

Cari kesempatan untuk menawarkan jasamu

Sekarang setelah kamu memiliki portfolio dan potensi klien kamu, saatnya untuk meneliti industri yang berbeda untuk melihat peluang terbaik apa. Berikut adalah beberapa cara untuk dicoba jika kamu ingin terjun ke dunia penerbitan:

  • Dalam hal penerbitan, kamu dapat mengunjungi Writers Market.
  • Jika itu sebuah industri, kamu bisa melihatnya di koran harian kamu di bagian bisnis, atau mungkin membeli daftar buku untuk kota terbesar di dekat kamu.
  • kamu dapat mengatur mesin pencari Google di tab “Berita”, atau periksa situs PR seperti PR Newswire untuk pengumuman di industri kamu.

About the author

Kahfie IDN

Pengetahuan adalah kebebasan, dan ketidaktahuan adalah perbudakan.

Leave a Comment