Keluarga

Cara Meluangkan Waktu Yang Sempit Bersama Anak

Cara Meluangkan Waktu Yang Sempit Bersama Anak. Saat ini banyak pasangan suami istri yang sama-sama bekerja dan hanya punya waktu luang di akhir pekan. Bagaimana cara menggunakan waktu yang sempit itu untuk anak semaksimal mungkin? Berikut ulasannya terkadang kita terpaksa menitipkan anak semata wayang mereka pada kakek dan neneknya.

Mereka melakukan hal itu bukan karena ingin melepas tanggung jawab tapi karena menganggap itulah yang terbaik untuk anaknya.apalagi orang tua bekerja di pusat kota sementara sementara jarak dengan tempat tinggal cukup jauh. jika bekerja di pusat kota sementara tempat tinggal sangat jauh, pulang dari kantor on time pun belum tentu bisa sampai rumah tepat waktu.dalam jam tersebut si anak pasti sudah tidur saat itu paginya dia belu. bangun saya sudah harus berangkat.

Daripada si anak harus menghabiskan hari-harinya berdua saja dengan pengasuh lebih baik dititipkan ke kakek neneknya. Selain itu pasti banyak pasangan keluarga lain yang juga dengan berbagai alasan terpaksa menyerahkan pengasuh anak ke kakek dan neneknya. Polanya bermacam-macam ada yang menitipkan mulai Senin, lalu menjemput di Jumat malam dan mengantarkan kembali di Minggu malam. Ada juga yang mengantar anak setiap pagi lalu menjemputnya lagi waktu malam.

Cara Meluangkan Waktu Yang Sempit Bersama Anak

Menurut psikolog hal di atas sering terjadi di daerah perkotaan. Dari beberapa kasus yang pernah ia tangani anak dengan pola pengasuh seperti itu akan tumbuh dalam kebingungan. Dia bingung harus mengikuti siapa: orang tua yang melahirkan atau kakek nenek yang menemani setiap hari? Selain itu pengasuh yang selalu berganti-ganti juga menimbulkan perasaan tidak nyaman di hati anak. Efeknya kelak anak akan cenderung sulit mempercayai orang lain. Jadi kalau memang harus menitipkan anak orang tua harus sudah membicarakan dulu masalah pengasuhan dengan kakek nenek yang dititipkan. Harus ada kesepakatan. Bila dititipkan ke orang tua anda, andalah yang harus berbicara. Sebaliknya bila dititipkan ke mertua, pasangan Anda yang harus menyampaikan kesepakatan itu kepada orang tuanya.

Tidak asal bicara.

Setelah masalah pengasuhan sehari-hari selesai, hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah cara mengisi akhir pekan dengan anak. Umumnya orang tua dalam posisi ini akan merasa bersalah dengan anak. Akibatnya ada kecenderungan si Ayah atau Ibu jadi sangat memanjakan anak. Apapun yang dia inginkan akan dikabulkan. Ini juga tidak baik dan harus dihindari. Satu hal yang sudah jelas dalam situasi ini, waktu luang yang dimiliki orang tua untuk anak sangat terbatas. Untuk meminimalisasi masalah-masalah yang mungkin muncul dibutuhkan komunikasi yang baik. Pastinya sebagai orang tua kita perlu memulai terlebih dahulu. Carilah celah Kapan sebaiknya mengajak anak mengobrol. Misalnya saat mengantar atau menjemput Buah Hati.

Coba lihat situasinya. Bila si anak tidak tidur, pangku dan ajaklah bercerita. Tapi kalau ternyata dia tertidur karena diantar ke rumah kakek neneknya pagi-pagi sekali dan dijemput terlalu malam Biarkan saja. Anda bisa menelepon nya dari kantor tapi ingat meneleponnya bukan sekedar menanyakan sudah makan atau belum? Sudah buat PR apa belum? Lebih baik tanyakan: Apakah ada yang membuat kamu kesal? Bagaimana perasaanmu hari ini? Jadi percakapannya lebih emosional. Namun intensitas telepon dari kantor ke rumah tetap harus dibatasi agar tidak mengganggu pekerjaan. Anak-anak juga sebaiknya tidak dibiarkan menelepon terus menerus. Tapi bukan berarti kita juga jadi ingin cepat-cepat selesai bicara. Mungkin sebaiknya hubungi anak-anak saat istirahat atau rehat sore supaya bisa lebih lama,

Sosok panutan

Telepon memang bisa dijadikan alat untuk menjalin hubungan dengan anak. Meski begitu anak-anak terutama dari balita sampai SD, masih sangat memerlukan sentuhan. Telepon saja juga cukup. Sentuhan bisa diberikan sa menjemput. Misalnya dengan membelai tangan dan pundaknya sambil mengobrol. Sentuhan itu akan membuat anak merasa aman dan dicintai. Dalam perkembangannya, dalam perkembangannya anak juga membutuhkan sosok panutan atau figure attachment.

Apalagi anak yang baru berumur satu atau dua tahun. Rasa itu akan menjadi pondasi anak saat membina hubungan dengan orang lain. Figure attachment yang konsisten akan memberi rasa aman. Misalnya figura attachment Diana adalah ibunya. Jika membutuhkan sesuatu dia akan datang ke ibu sebagai orang yang diandalkan. Misalnya akan muncul jika anak tidak memiliki sosok panutan yang tetap atau selalu berganti-ganti. Efeknya dia bisa merasa kurang mendapat rasa aman. Perasaan ini nantinya bisa membuat anak ketika sudah remaja, susah beradaptasi, susah percaya pada orang lain. Rasa tidak aman juga akan muncul di hati anak jika orangtua jarang menyentuhnya.

Aktivitas di akhir pekan

Idealnya ayah dan ibu bisa memberi waktu dan perhatian yang banyak pada anak. Tapi kenyataannya Tidak semua orang bisa melakukan hal itu. Kalaupun anak tinggal serumah, Kadang orang tua tetap tidak punya waktu banyak untuk anak-anak. Sekarang yang harus dipikirkan Bagaimana mengisi akhir pekan agar bisa memberi manfaat maksimal bagi semua pihak. Ayah dan ibu bisa mengajak anak melakukan berbagai aktivitas. Bentuk dan jenisnya bisa apa saja, yang penting seluruh anggota terlibat. Yang paling penting diperhatikan dalam beraktifitas di akhir pekan, usahakan untuk mematikan telepon seluler sementara. Bila dinyalakan intensitas interaksi pasti akan terganggu.

Bayangkan saja lagi asyik asyik mengobrol kau tahu lawan bicara sibuk membalas pesan di ponsel. Pasti mengesalkan. Percuma saja pergi bersama. Selain itu orang tua juga diingatkan untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang tertinggal. Lakukan sebelum anak bangun atau sesudah mereka tertidur. Saya juga tidak menyarankan untuk bepergian ke mall. Kurang efektif. Di sana ibu akan melihat baju sementara si anak berlari di tempat mainan. Tidak ada interaksi. Boleh saja ke mall kalau Kalau anda akan menemani anak memilih baju atau sebaliknya, anda ingin memilih baju dan ingin meminta opini anak. Anak sangat senang di Minta pendapat dan didengar pendapatnya. Dibawah ini contoh dari beberapa kegiatan yang bisa dilakukan:

1 kegiatan luar ruangan. Anda dapat mengajak keluarga berolahraga di sekitar Komplek atau taman kota. Disana temani anak belajar naik sepeda dan ajari mereka tentang rambu-rambu. Bisa juga berenang bersama atau piknik ke Kebun Raya. Pilihan lain antar dan temani anak beraktivitas seperti mengikuti lomba melukis atau mewarnai.

2 melakukan hobi. Coba perhatikan Apa hobi anak anda. Bila dia suka futsal mainlah futsal bersama. Bila buah hati anda lebih dari satu lakukan bergantian Sabtu ini hobi si Kakak Minggunya giliran siadik. Semuanya terlibat. Bila suka musik Anda bisa mengajak keluarga menonton drama atau konser. Bentuk pilih yang sesuai usia perkembangan si anak.

3 kegiatan baru. Anak juga perlu diperkenalkan pada kegiatan baru. Tujuannya untuk menambah dan memperluas wawasan. Beragam kegiatan baru ini juga akan membantu anda mengenali hobi anak. Salah satu aktivitas yang bisa dilakukan adalah berkunjung ke museum layang-layang yang memberi kesempatan pada anak untuk membuat layang-layang. Layang-layang yang memberi kesempatan pada anak untuk membuat layang-layang. Semoga bermanfaat dan bisa membuat akhir pekan Anda sekeluarga semakin berkualitas.

About the author

Kahfie IDN

Pengetahuan adalah kebebasan, dan ketidaktahuan adalah perbudakan.

Leave a Comment