TipsTrick

Cara Membantu Anak Mengatasi Rasa Kesedihan Dan Kehilangan

Cara Membantu menghilangkan Mengatasi Rasa Kesedihan Anak Dan Kehilangan. Setiap orang pasti sedih saat kehilangan sesuatu atau seseorang yang disayangi termasuk anak. Agar kesedihan anak tak berkepanjangan orang tua perlu tahu cara menghadapinya. Baca ulasan berikut.Kehilangan pasti pernah dialami siapa saja termasuk anak. Bedanya hanya pada apa yang hilang reaksi saat kala peristiwa itu terjadi dan bagaimana yang bersangkutan menyikapi, mengatasi sekaligus memaknai kehilangan tadi. Anak akan merasakan kehilangan bila sesuatu atau seseorang yang hilang tersebut sangat berarti baginya.

Tanpa kehadiran benda atau sosok yang hilang tadi anak merasa ada sesuatu yang kurang dalam kesehariannya. Contohnya seorang anak merasa hampa lantaran anjing lucu kesayangannya hilang dicuri orang. Selama ini setiap pulang sekolah biasanya ya Asyik bermain dan ngobrol dengan hewan peliharaan tersayang. Intensitas kebersamaan yang mendalam membuat anak sadar kalau Ia membutuhkan keberadaan sekaligus peran benda atau sosok yang hilang tersebut dalam hidupnya. Mengapa Mengapa? Karena ada ikatan emosional antara anak dengan benda atau sosok yang hilang. Semakin dalam ikatan emosional yang terjalin akan semakin besar pula rasa kehilangan yang dialami.

Kenali tanda-tandanya

Secara umum anak yang terusik kehidupan emosinya gara-gara kehilangan akan menunjukkan regresi alias kemunduran perkembangan. Yang tadinya tak pernah bermasalah dengan pola tidur ini malah mengompol, gelisah sering terbangun mimpi buruk tidur selalu minta ditemani dan sebagainya. Yang awalnya tak menunjukkan gangguan makan kini tak berselera atau jadi rewel dan memilih. Kadang muncul juga aneka keluhan seperti sakit perut pusing alergi batuk pilek dan gampang capek. Tak jarang anak juga memperlihatkan perilaku yang kemudian memancing kejengkelan orang tua seperti mendadak jadi penakut burung pemarah pencemas cengeng dan bergaul atau mogok sekolah. Bahkan ia melakukan kebiasaan tak lazim seperti mencabuti rambut, menggigiti kuku dan menghisap jempol. Secara garis besar ada lima fase yang umumnya dirasakan orang saat merasa kehilangan yakni:

Fase umum Saat Orang merasa kehilangan

1 fase denial atau pengingkar
Anak akan mengingkari kenyataan dan menyangkal perasaannya dengan menampilkan sikap yang bertolak belakang. Iya lebih banyak dia mesti matanya berkaca-kaca. Ironisnya orang tua justru kerap bangga kala anak terkesan Tegar.

2 fase Anger atau marah.
Anak mulai menyadari kenyataan bahwa ia kehilangan sesuatu atau seseorang. Iya lantas mengekspresikan kemarahannya dengan menunjukkan perilaku agresif seperti mengamuk atau berbicara kasar.

3 fase depresi.
Anak menunjukkan sikap menarik diri dengan tidak mau bicara ogah makan malas mandi tak mau sekolah dan terkesan putus asa.

4 fase acceptance atau penerimaan.
Anak mulai menunjukkan kemampuannya menata ulang perasaannya terkait dengan rasa kehilangan tadi. Secara bertahap perhatiannya akan mulai beralih kepada objek baru. Kalaupun sesekali keringat kembali pada benda atau sosok yang hilang dari hidupnya ia tidak lagi terlalu sedih.

5 fase solusi
Anak sudah mulai bisa berpikir apa yang akan dilakukannya setelah peristiwa kehilangan tadi. Contohnya Apakah perlu dibelikan mobil-mobilan baru sebagai pengganti atau tidak. Begitu juga keputusan apakah akan memelihara anak anjing yang mirip dengan yang sudah hilang atau malah hewan peliharaan yang sama sekali berbeda bila menganggap sahabatnya yang hilang betul-betul tak tergantikan.

Strategi Cara Membantu atau mendampingi Anak Saat Merasa Kesedihan Dan Kehilangan

Saat anak merasa atau mengalami Kehilangan, orang tua tentu perlu mendampingi. Sebagai bentuk pendampingan saat anak merasa kehilangan orang tua bisa melakukan hal-hal berikut:

Biasakan anak untuk mengenali emosi yang tengah dirasakan sejak kecil. Diharapkan ia bisa membedakan kapan saat dia merasa sedih gembira kecewa marah dan sebagainya. Melatih anak mengenali emosinya sendiri sebenarnya sama dengan melatih anak melihat hidup sebagaimana adanya. Yakni ada saat susah ada Saat senang.

Berkomunikasilah secara aktif dalam berbagai hal. Ini cara yang tepat untuk memahami banyak hal tentang anak. Menjadi penanya tanpa nada interogasi sekaligus menjadi pendengar yang aktif dan responsif merupakan Kunci keberhasilan dalam membina komunikasi dengan Si Buah Hati.
Kebersamaan yang bermakna dengan anak memudahkan orang tua untuk menangkap bahasa tubuh dalam mengikuti perkembangan anak sekaligus memahami perubahan-perubahan sikap si kecil. Kesediaan orang tua untuk pasang keringat dan bukan main Perintah akan membuat anak tak canggung atau takut untuk mengkomunikasikan pengalaman emosionalnya. 
Terima anak apa adanya secara utuh, termasuk Apa yang membuatnya sedih. Di sini orang tua dituntut untuk bersikap ekstra sabar alias tidak mudah terpancing. Biasanya di saat-saat seperti ini anak justru menampilkan sikap yang menjengkelkan orang tua. Tak perlu mengumbar kata-kata yang mungkin akan membuat anak merasa tak dimengerti. Cukup berikan pelukan hangat dan pelayan lembut yang membuat anak akan merasa tenang. 
Empati dari orangtua terhadap perasaan anak membuat merasa dipahami. Saat terkena banjir contohnya Anda bisa berkata, Ibu tahu kamu sayang banget sama boneka panda itu. Tapi karena hanyut terbawa banjir entah kemana Mungkin saja si Fanda sekarang sudah rusak. 
Kalau orang tua atau kerabat dekat yang dikenal baik oleh anak pernah mengalami kehilangan sampaikan saja: Oh ya Tante Ina juga pernah cerita, kan kalau dia kehilangan motor sewaktu di parkir di toko. Dengan demikian anak tahu bahwa Bukan dia saja yang pernah kehilangan sesuatu yang disayanginya, tapi juga Kakak, ibu bapak maupun om tante nya. Diharapkan kesedihan dan kekecewaan akan sedikit terobati. 
Selanjutnya bantu anak untuk membangun semangat agar bisa segera keluar dari rasa sedihnya. Tumbuhkan rasa bersyukur. Misalnya berkata, meski motornya hilang kita bersyukur karena Tante Ina tidak dilukai penjahat. Atau Kendati terkena banjir air yang masuk rumah kita tidak setinggi air di bawah rumah Kompleks lain. 
Ganti barang yang hilang dengan yang baru. Tindakan ini boleh dilakukan jika pengganti dianggap mampu menghilangkan kesedihan anak sekaligus membuat cukup terhibur. Dengan langkah-langkah pendampingan ini kita memang tidak serta merta bisa menghilangkan seluruh kesedihan anak. Tapi paling tidak enak jadi tahu bagaimana menghadapi kesedihan dan kehilangan dengan lebih baik.

    About the author

    Kahfie IDN

    Pengetahuan adalah kebebasan, dan ketidaktahuan adalah perbudakan.

    Leave a Comment