Info Menarik TipsTrick

Cara Tepat Untuk Meningkatkan Performa Komputer Anda (Dekstop/Laptop)

Tentunya, cara termudah agar memperoleh PC dengan performa yang tinggi adalah dengan mengganti beberapa komponenya dengan komponen yang lebih baik. Namun, tidak semua orang mengerti tentang seluk-beluk spesifikasi komputer dan kebanyakan dari mereka tentunya akan kesulitan untuk menemukan komponen yang cocok untuk komputer milik mereka.

Jangan sampai menjadi orang yang sudah membeli komponen baru namun tidak menghasilkan peningkatan performa sedikitpun dikarenakan salah dalam memilih komponenya.

Terkadang, performa komputer kita tiba-tiba menjadi lambat saat digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu atau bahkan menjadi lambat secara bertahap.

Artikel ini ditulis untuk memberikan wawasan berupa tips dan trik tentang cara meningkatkan kinerja/performa komputer anda baik itu laptop ataupun desktop dengan bahasa yang jelas dan tentunya mudah dipahami bahkan oleh orang awam sekalipun.

Cara Mengetahui Komponen Yang Harus Di Ganti/Upgrade Untuk Menaikan Performa Komputer

Sebenarnya, kita bisa melihat statistik pemakaian sumber daya (Resources) komputer kita melalui program yang disebut dengan Task Manager.

Task Manager bisa di-jalankan dengan menekan kombinasi tombol CTRL + ALT + DELETE pada keyboard.

Sesuai namanya, Task Manager bertugas untuk mengelola perintah (Task) yang diberikan oleh user. Dengan kata lain, semua proses dari program yang sedang berjalan bisa dilihat dan dikendalikan menggunakan Task Manager.

Di sisi lain, Task Manager juga dapat menunjukan statistik pemakaian sumber daya komputer kita terutama CPU, RAM, dan Storage.

Melalui Task Manager inilah kita dapat mendiagnosa komponen mana yang seharusnya kita ganti/upgrade ke yang lebih baik.

Komponen Utama Sebuah Komputer

Personal Computer (PC) terutama desktop merupakan perangkat yang sangat fleksibel. Berbeda dengan laptop, komponen komputer desktop bisa diganti dengan mudah.

Komponen utama yang menentukan performa suatu komputer dibagi menjadi empat yaitu CPU (Prosessor), GPU (Kartu Grafis), RAM (Memori) dan Storage (Tempat Penyimpanan)

CPU

Sumber: HP

Central Processing Unit (CPU) atau lebih dikenal dengan sebutan Prosessor adalah salah satu komponen yang sangat menentukan kinerja suatu perangkat elektronik seperti komputer, smartphone, video game console dan sebagainya.

CPU sering disebut sebagai otak suatu komputer karena CPU bertugas memproses dan meng-eksekusi perintah dari user/pengguna.

Semua aplikasi bergantung pada CPU, lebih cepat performa CPU tersebut maka secara teori lebih cepat juga kinerja komputernya.

Saat komputer kita menjadi lambat dengan tiba-tiba, bukalah Task Manager dan klik tab performance.

Amati apakah penggunaan CPU masih di bawah 100% atau sudah mencapai 100%. Untuk kegiatan seperti Gaming dan Video Rendering, wajar saja jika pemakaian CPU kita mencapai 100% karena kedua kegiatan tersebut termasuk pekerjaan berat. Namun jika saat digunakan untuk kegiatan ringan seperti Browsing dan CPU kita mencapai 100%, maka di-situlah letak permasalahanya.

Saat pemakaian CPU kita mencapai 100%, kinerja komputer akan menjadi lambat dan biasanya akan terjadi jeda/stutter bahkan loading yang cukup lama yang tentunya sangat menganggu

Hal tersebut terjadi karena pekerjaan yang dijalankan memang terlalu berat untuk CPU komputer anda. Oleh karena itu, cara yang paling ampuh adalah dengan menggantinya dengan yang lebih baik.

Akan tetapi, terkadang pemakaian CPU kita juga bisa mencapai 100% walau tidak digunakan untuk menjalankan program apapun. Hal itu biasanya disebabkan oleh virus atau program yang berjalan tanpa kita sadari.

Permasalahanya, tidak ada cara universal yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Hal itu karena tergantung jenis virus atau program yang menyebabkan permasalahan tersebut, jadi pengguna harus mencari penyebab terjadinya masalah tersebut.

Namun kita anggap saja bahwa masalah yang anda hadapi adalah masalah yang pertama. Hal yang harus anda lakukan adalah mencari tahu jenis soket processor komputer anda. Caranya cukup dengan memasukan model CPU komputer anda di Google dan pilih hasil yang akan mengalihkan anda ke situs Ark.Intel.com

Scroll ke-bawah hingga anda mencapai Package Specifications dan lihat bagian Socket Supported.

Untuk AMD juga sama, kunjungi situs yang mengalihkan anda ke website resmi AMD dan klik tab spesifikasi.

Sebagai contoh, intel i3 8100 menggunakan soket FCLGA1151. Itu berarti nama soketnya adalah LGA1151.

Intel sendiri membagi produk prosessornya dalam beberapa segmen yaitu Core i3, i5, i7 dan yang terbaru Core i9.

Sebagai contoh, intel Core i3 8100 adalah segmen terendah. i3 menunjukan kelas CPU tersebut sedangkan 8100 menunjukan model dan generasinya (8100, angka 8 di awal menunjukan generasi CPU tersebut).

Secara singkat, lebih tinggi serinya maka lebih tinggi juga performanya. Namun hal ini terkadang juga membingunkan karena performa suatu CPU tidak hanya ditentukan oleh kelas CPU tersebut e.g i3, i5, i7 namun juga generasinya.

Sebagai contoh, intel i7 2600  *Generasi 2 akan kalah jika dibandingkan dengan intel i3 8100 *Generasi 8.

Oleh karena itu, belilah CPU yang lebih baik namun sesuai dengan soket motherboard anda. Jika anda masih merasa ragu, kunjungi situs resmi vendor motherboard yang anda gunakan. Disitulah anda akan mendapatkan informasi lengkap mengenai prosessor apa saja yang didukung oleh motherboard anda.

Tentunya, tips ini hanya berlaku untuk desktop karena rata-rata prosessor laptop tidak bisa diganti.

GPU

Sumber: Wikipedia

Graphic Processing Unit (GPU) atau biasa dikenal dengan GPU dan biasa di-sebut dengan sebutan yang salah yaitu VGA (Video Graphics Array), adalah komponen ke-dua yang berpengaruh besar untuk kinerja komputer anda terutama untuk kegiatan seperti menjalankan Game dan 3D rendering.

Berbeda dengan CPU, GPU akan terus mencapai 99/100% saat digunakan terutama untuk menjalankan Games dan itu merupakan hal yang wajar.

Untuk mencari tahu apakah performa GPU anda terlalu rendah untuk aplikasi atau Game yang anda jalankan adalah dengan mengunduh aplikasi resource monitoring seperti MSI Afterburner.

Pertama anda harus tahu cara untuk menampilkan OSD (On Screen Display) jika anda memilih MSI Afterburner. Anda dapat dengan mudah menemukan tutorial-nya di Youtube.

Sumber: Clickstorm

Untuk yang masih awam, Berbeda dengan console e.g Playstation, Xbox, Dsb.
PC Gamer dapat mengatur kualitas grafis games yang dimainkan dengan leluasa.

Tentunya, lebih tinggi kualitas grafis yang digunakan maka semakin berat juga tugas yang akan dikerjaan oleh GPU komputer anda.

Dalam kasus ini, cukup atau tidaknya performa suatu GPU tergantung pada ekspektasi anda. Apakah anda seorang Gamer yang ingin menikmati Games dengan grafis tertinggi atau sebaliknya?

Performa GPU sendiri bisa di-lihat melalui Fps (Frames per second) yang di-dapat saat menjalankan games. Untuk referensi, jika Fps yang di-dapat rata-rata mendekati 60 (Apapun settingan grafis yang dipakai) maka secara umum performa GPU tersebut masih cukup.

Namun jika rata-rata dibawah 30 e.g 15/20Fps, maka animasi/gameplay akan terlihat putus-putus dan terasa kurang nyaman/enjoyable saat dimainkan.

Jika hal tersebut terjadi, cobalah untuk menurunkan kualitas grafis pada game yang dimainkan. Namun jika Fps yg didapat tetap rendah pada settingan paling bawah sekalipun, maka sudah saatnya anda mengganti kartu grafis yang digunakan.

Di zaman ini, semua kartu grafis menggunakan PCIE slot. Jadi jangan khawatir karena semua kartu grafis akan bisa digunakan selama motherboard anda mempunyai slot PCIE.

Namun untuk seri dan model, memilih kartu grafis yang tepat bisa menjadi hal yang sangat membingungkan.

Pembuat kartu grafis (GPU) sendiri untuk saat ini hanya ada dua yaitu NVIDIA dan AMD. Tiap tahun/6 bulan, keduanya biasanya mengeluarkan produk terbaru.

Tidak ada cara lain selain harus membandingkan performa GPU yang akan anda beli. Untungnya, kita dipermudah dengan adanya situs Userbenchmark. Di situs tersebut, anda bisa membandingkan dua GPU yang berbeda dan Userbenchmark akan memberikan hasilnya.

Sumber: userbenchmark

Userbenchmark bekerja dengan cara mengumpulkan hasil benchmark dari user yang berbeda dengan spesifikasi PC yang berbeda juga lalu mengambil nilai rata-ratanya.

Tentunya, Userbenchmark tidak akan memberikan hasil yang akurat namun masih bisa dijadikan sebagai referensi saat membeli kartu grafis.

Tidak hanya Userbencmark, perbandingan tersebut juga bisa anda temukan di Youtube.

Hal yang perlu diperhatikan adalah power supply komputer anda. Beberapa kartu grafis membutuhkan power tambahan seperti single 6/8 pin atau dual 6/8 pin power.

Sumber: Geeks3D

Maka dari itu, pastikan bahwa power supply yang anda pakai memiliki kabel power untuk VGA yang diminta. Tidak hanya itu, pastikan juga bahwa PSU yang anda pakai bukan PSU murahan.

Sama seperti CPU, tips ini juga hanya berlaku untuk desktop.

RAM

Sumber: HyperX Gaming

Random Access Memory (RAM) digunakan sebagai tempat penyimpanan sementara yang menjembatani CPU dengan seluruh sistem.

Komputer kita menggunakan RAM karena tempat penyimpanan seperti HDD/SSD itu jauh lebih lambat. RAM memiliki kecepatan hingga 4x bahkan 7x lipat lebih cepat dari SSD.

Berbeda dengan SSD/HDD, RAM juga tidak akan menyimpan data secara permanen karena sifatnya yang Volatile (Tidak dapat menyimpan data jika tidak di-aliri energi i.e listrik)

Apa yang membuat sistem menjadi lambat saat kehabisan memori? Sistem akan secara otomatis menggunakan tempat penyimpanan yang ada baik itu HDD/SSD.

Dan seperti yang sudah dijelaskan, HDD/SSD itu jauh lebih lambat dari RAM. Maka dari itu, kinerja sistem akan menjadi lebih lamban.

Saat komputer kita menjadi lambat secara tiba-tiba, jalankan Task Manager dan klik tab performance. Perhatikan apakah penggunaan memorinya mencapai 99-100%, jika iya maka tidak ada cara lain selain harus menambah/mengganti RAM komputer anda.

Untungnya, tidak seperti CPU dan kartu grafis, membeli RAM adalah hal yang sangat mudah.

RAM terbagi menjadi beberapa generasi yaitu DDR1, DDR2, DDR3 dan DDR4. Hal ini berlaku untuk desktop dan juga laptop (RAM laptop biasa disebut dengan SODIMM)

Yang harus anda perhatikan saat menambah atau mengganti RAM adalah pastikan bahwa RAM yang anda beli itu sama persis dengan RAM yang sudah terpasang.

Hal itu wajib untuk menghindari ketidakcocokan (incompatibility) yang dapat menimbulkan berbagai masalah seperti tidak tampil saat dihidupkan, bluescreen (BSOD), performa yang tidak stabil, dan masih banyak lagi.

Untuk mengetahui spesifikasi RAM yang dipakai oleh komputer anda, anda cukup mengunduh software CPU-Z.

Instal software tersebut, jalankan dan klik tab SPD maka semua spesifikasi RAM akan terlihat. Pastikan semua memori di semua slot memiliki part number dan spesifikasi yang sama.

RAM biasa dijual dalam sendiri (single kit/channel/isi 1) atau berpasangan (dual kit/channel/isi 2) dan anda hanya perlu membeli RAM yang memiliki part number yang sama dengan RAM yang anda gunakan, mudah bukan?

Namun pastikan dulu bahwa komputer anda memiliki slot RAM yang masih kosong terutama untuk laptop. Terkadang, laptop hanya memiliki dua slot dan kedua slot tersebut sudah terisi penuh. Oleh karena itu, jika anda ingin menambah kapasitas RAM-nya maka tidak ada cara lain selain harus mengganti kedua RAM tersebut dengan RAM yang lebih besar.

Dalam kasus ini, anda dianjurkan untuk membeli RAM dual channel/dual kit untuk menghindari ketidakcocokan (incompatibility).

Namun jika laptop anda memiliki tiga slot RAM, maka anda hanya perlu membeli RAM single channel/single kit yang memiliki part number yang sama dengan RAM yang sudah terpasang.

Akan tetapi jika anda kesulitan mencari RAM menggunakan part number, anda juga bisa menggunakan nama RAM tersebut beserta kecepatannya.

Sebagai contoh “Corsair Vengeance DDR4 2400Mhz”, maka anda juga bisa membeli RAM Corsair Vengeance DDR4 yang memiliki kecepatan 2400Mhz.

Namun, lebih dianjurkan untuk menggunakan part number untuk menghindari incompatibility.

Storage

Sumber: Wikipedia

Jika CPU, GPU dan RAM komputer anda sudah memadai namun performa komputer anda masih kurang maksimal, sepertinya anda harus mengganti tipe Storage yang anda pakai.

Di zaman modern ini, Secara umum Storage/tempat penyimpanan dibagi menjadi beberapa macam yaitu HDD, SSD (SATA) dan NVME SSD.

Tentunya, masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangan.

HDD adalah yang paling lambat, namun harga per-GB nya lebih murah. SSD lebih cepat namun harga per-GB nya lebih mahal. Sedangkan NVME adalah yang tercepat namun harga per-GB nya jauh lebih mahal dibandingkan HDD.

Oleh karena itu, hampir semua desktop dan laptop sekarang sudah menggunakan SSD untuk sistem operasinya (OS) entah itu Windows, Linux ataupun MacOS.

Tidak seperti HDD, SSD tidak menggunakan komponen mekanik seperti Disk Platter dan R/W head. Melainkan SSD menggunakan nand-flash yang membuatnya berkali-kali lipat lebih cepat dari HDD.

SSD membuat komputer anda jauh lebih responsif, startup time dan loading program juga menjadi jauh lebih cepat.

Oleh karenanya, SSD menjadi pilihan yang ideal sebagai tempat penyimpanan OS. Sedangkan HDD lebih ideal untuk menyimpan files karena harga per-GB nya yang lebih murah.

Secara umum, SSD sendiri terbagi menjadi dua macam yaitu NVME dan SATA.

NVME (Non Volatile Memori Express) adalah SSD yang menggunakan PCIE x4 bandwidth dengan  maksimum throughputs hingga 16 bahkan 32 Gbps (Secara teori). Sedangkan SATA masih menggunakan SATA speed yang memiliki kecepatan hingga 6Gbps (SATA 3).

Hal yang perlu anda perhatikan saat membeli SSD adalah pastikan bahwa komputer anda mendukung NVME/SATA SSD. Mungkin anda juga pernah mendengar M.2 SSD, M.2 bukanlah nama teknologi SSD yang dipakai namun hanya nama sebuah SLOT.

Rata-rata, NVME SSD memang menggunakan slot M.2 sementara SATA SSD masih menggunakan slot SATA. Namun, ada juga SATA SSD yang menggunakan slot M.2

Bahkan, beberapa komputer juga menyediakan slot M.2 yang hanya mendukung M.2 SATA SSD atau M.2 NVME SSD.

Namun jangan khawatir karena M.2 sendiri memiliki dua jenis slot yang berbeda yaitu B+M untuk SATA dan M only untuk NVME.

Sumber: SuperUser

Jadi jika anda keliru membeli M.2 SATA SSD (B+M) padahal laptop anda hanya mendukung M.2 NVME (M only), maka anda tidak dapat memasukanya ke slot M.2 tersebut dan begitu juga sebaliknya.

Akan tetapi, anda akan direpotkan dengan proses retur dan itupun jika penjual mau menerima retur untuk kesalahan produk yang anda beli. Maka dari itu, perhatikan dengan baik-baik.

Lalu, apa keunggulan NVME vs SATA SSD?

NVME memiliki Sequential Read/Write yang lebih tinggi. Hal itu membuatnya lebih cepat saat digunakan untuk memindah atau menyalin files yang memiliki ukuran di atas 2GB+ untuk setiap filenya (bukan gabungan dari file-file kecil).

NVME menjadi pilihan ideal para pembuat konten (content creator) video e.g Youtube karena files video yang mereka kerjakan memiliki ukuran yang cukup besar. Kebanyakan dari mereka juga dikejar oleh deadlines, maka dari itu mereka lebih memilih untuk menggunakan NVME dibandingkan SATA SSD.

Namun jika digunakan untuk pekerjaan (task) biasa seperti browsing, gaming, video playback ,dsb. Perbedaan NVME vs SATA SSD tidak akan terlalu terasa/signifikan.

Penutup

Demikian tips yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan artikel ini dapat membantu untuk meningkatkan performa komputer anda baik itu desktop ataupun laptop.

About the author

Afrizal

Hanya seorang penulis yang mencintai dunia teknologi.
Rizal sebenarnya sangat pemalas, maka dari itu dia lebih memilih untuk menghasilkan uang dari passionya
Rizal mencintai hal-hal yang berkaitan dengan komputer atau smartphone dan akan selalu memberikan berita terbaru mengenai keduanya.
Namun, terkadang dia juga suka membagi tips & trick saat tidak dikejar deadlines.
Di waktu luangnya, kamu akan melihat dia bermain gitar atau menonton film di bioskop.

Business Contact: Rizaladhi32@yahoo.com

Leave a Comment