Jaringan Tutorial

Konfigurasi Dynamic Routing RIP Pada Router Mikrotik

Setelah sebelumnya kita membahas mengenai cara konfigurasi static routing pada router mikrotik. Pada tutorial kali ini saya akan membahas mengenai cara konfigurasi dynamic routing rip pada router mikrotik. Tetapi sebelum membahas lebih jauh, terlebih dahulu saya akan menjelaskan apa itu protokol routing.

Protokol Routing merupakan sebuah aturan yang digunakan oleh router untuk menentukan rute tujuan dari sebuah paket. Protokol routing bekerja dengan menggunakan algoritma dalam menentukan rute terbaik (best path) yang akan dilalui oleh paket. Sampai saat ini terdapat banyak protokol routing yang dikembangkan diantaranya adalah :

  • RIP (Routing Information Protocol)
  • OSPF (Open Shortest Path First)
  • EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
  • IS-IS (Intermediate System – Intermediate System)
  • BGP (Border Gateway Protocol)

RIP sendiri merupakan salah satu protokol routing yang banyak digunakan karena proses konfigurasinya yang bisa dibilang cukup mudah. RIP menggunakan algoritma distance vector, artinya dalam menentukan rute tujuan protocol RIP akan memilih jalur terdekat untuk dijadikan rute terbaik (best path). Saat ini, RIP terdiri dari 3 versi yaitu RIPv1 (versi 1), RIPv2 (versi 2), dan RIPng (Next Generation). RIP hanya cocok digunakan pada network skala kecil sampai menengah karena protokol routing ini mempunyai keterbatasan maksimal 15 hop count.

Untuk konfigurasi rip pada router mikrotik kali ini saya menggunakan software network simulator GNS3. Jadi bagi yang belum mengerti cara menginstall software ini silahkan baca cara install software GNS3.

Konfigurasi RIP Pada Router Mikrotik

Sebagai contoh, kita akan menggunakan topologi jaringan seperti gambar berikut ini.

konfigurasi rip

Pertama lakukan konfigurasi dasar dengan memasukkan ip address pada setiap perangkat router.

Router-1 :

[admin@Router1] > ip address add address=10.10.10.1/30 interface=ether1
[admin@Router1] > ip address add address=20.20.20.1/30 interface=ether2
[admin@Router1] > ip address add address=192.168.10.1/24 interface=ether3

Router-2 :

[admin@Router2] > ip address add address=10.10.10.2/30 interface=ether1
[admin@Router2] > ip address add address=30.30.30.1/30 interface=ether2
[admin@Router2] > ip address add address=192.168.20.1/24 interface=ether3

Router-3 :

[admin@Router3] > ip address add address=30.30.30.2/30 interface=ether1
[admin@Router3] > ip address add address=20.20.20.2/30 interface=ether2
[admin@Router3] > ip address add address=192.168.30.1/24 interface=ether3

Lakukan juga konfigurasi ip address pada setiap PC client dengan masing masing gateway.

Saat ini setiap router belum bisa saling terhubung karena memiliki segmen yang berbeda. Agar setiap router dapat terhubung kita memerlukan mekanisme routing. Untuk konfigurasi routing rip kita hanya perlu mengaktifkan interface router dan mengadvertise network yang terhubung langsung (directly connected) ke router. Pada tutorial kali ini saya akan menggunakan RIPv2 dengan fitur otentikasi sehingga proses routing lebih aman. Untuk konfigurasi lengkapnya perhatikan baris perintah berikut.

Router-1 :

[admin@Router1] > routing rip interface add interface=ether1 send=v2 receive=v2 authentication=md5 authentication-key=jagoankode
[admin@Router1] > routing rip interface add interface=ether2 send=v2 receive=v2 authentication=md5 authentication-key=jagoankode
[admin@Router1] > routing rip network add network=10.10.10.0/30
[admin@Router1] > routing rip network add network=20.20.20.0/30
[admin@Router1] > routing rip network add network=192.168.10.0/24

Router-2 :

[admin@Router2] > routing rip interface add interface=ether1 send=v2 receive=v2 authentication=md5 authentication-key=jagoankode
[admin@Router2] > routing rip interface add interface=ether2 send=v2 receive=v2 authentication=md5 authentication-key=jagoankode
[admin@Router2] > routing rip network add network=10.10.10.0/30
[admin@Router2] > routing rip network add network=30.30.30.0/30
[admin@Router2] > routing rip network add network=192.168.20.0/24

Router-3 :

[admin@Router3] > routing rip interface add interface=ether1 send=v2 receive=v2 authentication=md5 authentication-key=jagoankode
[admin@Router3] > routing rip interface add interface=ether2 send=v2 receive=v2 authentication=md5 authentication-key=jagoankode
[admin@Router3] > routing rip network add network=30.30.30.0/30
[admin@Router3] > routing rip network add network=20.20.20.0/30
[admin@Router3] > routing rip network add network=192.168.30.0/24

Sampai pada tahap ini konfigurasi rip sudah berhasil. Untuk melihat apakah ada perubahan pada tabel routing, ketikkan perintah ip route print pada masing masing router

Router-1

[admin@Router1] > ip route print
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf, m - mme,
B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit
 #      DST-ADDRESS        PREF-SRC        GATEWAY            DISTANCE
 0 ADC  10.10.10.0/30      10.10.10.1      ether1                    0
 1 ADC  20.20.20.0/30      20.20.20.1      ether2                    0
 2 ADr  30.30.30.0/30                      10.10.10.2              120
 3 ADC  192.168.10.0/24    192.168.10.1    ether3                    0
 4 ADr  192.168.20.0/24                    10.10.10.2              120
 5 ADr  192.168.30.0/24                    20.20.20.2              120

Router-2 :

[admin@Router2] > ip route print
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf, m - mme,
B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit
 #      DST-ADDRESS        PREF-SRC        GATEWAY            DISTANCE
 0 ADC  10.10.10.0/30      10.10.10.2      ether1                    0
 1 ADr  20.20.20.0/30                      10.10.10.1              120
 2 ADC  30.30.30.0/30      30.30.30.1      ether2                    0
 3 ADr  192.168.10.0/24                    10.10.10.1              120
 4 ADC  192.168.20.0/24    192.168.20.1    ether3                    0
 5 ADr  192.168.30.0/24                    30.30.30.2              120

Router-3 :

[admin@Router3] > ip route print
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf, m - mme,
B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit
 #      DST-ADDRESS        PREF-SRC        GATEWAY            DISTANCE
 0 ADr  10.10.10.0/30                      30.30.30.1              120
 1 ADC  20.20.20.0/30      20.20.20.2      ether2                    0
 2 ADC  30.30.30.0/30      30.30.30.2      ether1                    0
 3 ADr  192.168.10.0/24                    20.20.20.1              120
 4 ADr  192.168.20.0/24                    30.30.30.1              120
 5 ADC  192.168.30.0/24    192.168.30.1    ether3                    0

Perhatikan tabel routing tersebut, baris yang bertuliskan ADr (Active, Dynamic, RIP) merupakan entri routing yang terbentuk dari hasil konfigurasi sebelumnya.

Saat ini seharusnya setiap router sudah bisa saling terhubung. Cobalah melakukan ping dari PC1 ke PC2 dan PC3 ataupun sebaliknya.

Akhir kata

Demikianlah informasi yang dapat saya bagikan mengenai konfigurasi dynamic routing rip pada router mikrotik. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan baru bagi pembaca.

About the author

Ahmad Malik Baehaqi

Leave a Comment

1 Comment