Jaringan Tutorial

Konfigurasi Static Routing Pada Router Mikrotik

Pada tutorial kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara melakukan konfigurasi static routing pada router mikrotik. Tapi sebelum masuk ke topik utama, taukah kalian apa itu routing?.

Routing merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh router untuk menentukan rute tujuan yang akan dilalui paket. Routing bekerja dengan cara mem-forward paket dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Umumnya ketika sebuah komputer host akan berkomunikasi dengan komputer host lain dapat terjadi jika kedua host tersebut berada pada jaringan yang sama. Namun, bagaimana jika kita ingin menghubungkan kedua host yang berbeda jaringan?. Pada kasus seperti ini kita memerlukan routing.

Secara umum routing terbagi menjadi dua jenis yaitu static routing dan dynamic routing. Sebenarnya static routing ini sudah semakin jarang penggunaanya, tetapi masih cocok jika kita gunakan pada network skala kecil karena perubahan rute jarang terjadi. Yang menjadi kekurangan dari static routing ini adalah kita perlu meng-entri rute secara manual pada routing table (tabel routing).

Untuk tutorial konfigurasi static routing kali ini saya menggunakan software network simulator GNS3. Jika belum tau cara menginstall software ini silahkan baca tutorial cara menginstall software GNS3 di windows.

Static Routing Pada Router Mikrotik

Topologi 1

Perhatikan topologi jaringan pada gambar berikut.

topologi static routing 1

Pada topologi jaringan tersebut terdapat dua buah router mikrotik yang saling terhubung dengan 2 buah jaringan (LAN) yang berbeda. PC1 dan PC2 berada pada jaringan router 1, sementara PC3 berada pada jaringan router 2. Dari topologi tersebut dapat kita ketahui bahwa PC1 dan PC2 tidak dapat berkomunikasi dengan PC3, begitupun sebaliknya. Agar semua komputer host dapat saling berkomunikasi kita memerlukan mekanisme routing pada kedua router yang saling terhubung.

Sebelum melakukan routing, lakukan konfigurasi dasar terlebih dahulu dengan memasukkan IP address pada masing masing perangkat router dan PC.

Router-1 :

[admin@MikroTik] > ip address add address=10.10.10.1/30 interface=ether1
[admin@MikroTik] > ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether2
[admin@MikroTik] > ip address print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
 #   ADDRESS            NETWORK         INTERFACE
 0   10.10.10.1/30      10.10.10.0      ether1
 1   192.168.1.1/24     192.168.1.0     ether2

Router-2 :

[admin@MikroTik] > ip address add address=10.10.10.2/30 interface=ether1
[admin@MikroTik] > ip address add address=172.16.1.1/24 interface=ether2
[admin@MikroTik] > ip address print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
 #   ADDRESS            NETWORK         INTERFACE
 0   10.10.10.2/30      10.10.10.0      ether1
 1   172.16.1.1/24      172.16.1.0      ether2

PC1, PC2, dan PC3 :

PC1> ip 192.168.1.10/24 192.168.1.1
PC2> ip 192.168.1.20/24 192.168.1.1
PC3> ip 172.16.1.10/24 172.16.1.1

Cobalah untuk melakukan ping dari PC1 dan PC2 ke PC3 maka hasilnya akan gagal.

PC1> ping 172.16.1.10
*192.168.1.1 icmp_seq=1 ttl=64 time=4.807 ms (ICMP type:3, code:0, Destination network unreachable)
*192.168.1.1 icmp_seq=2 ttl=64 time=3.665 ms (ICMP type:3, code:0, Destination network unreachable)
*192.168.1.1 icmp_seq=3 ttl=64 time=2.424 ms (ICMP type:3, code:0, Destination network unreachable)

Sekarang kita akan melakukan konfigurasi routing pada kedua router dengan mengetikkan perintah berikut :

Router-1 :

[admin@MikroTik] > ip route add dst-address=172.16.1.0/24 gateway=10.10.10.2
[admin@MikroTik] > ip route print
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf, m - mme,
B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit
 #      DST-ADDRESS        PREF-SRC        GATEWAY            DISTANCE
 0 ADC  10.10.10.0/30      10.10.10.1      ether1                    0
 1 A S  172.16.1.0/24                      10.10.10.2                1
 2 ADC  192.168.1.0/24     192.168.1.1     ether2                    0

Router-2 :

[admin@MikroTik] > ip route add dst-address=192.168.1.0/24 gateway=10.10.10.1
[admin@MikroTik] > ip route print
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf, m - mme,
B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit
 #      DST-ADDRESS        PREF-SRC        GATEWAY            DISTANCE
 0 ADC  10.10.10.0/30      10.10.10.2      ether1                    0
 1 ADC  172.16.1.0/24      172.16.1.1      ether2                    0
 2 A S  192.168.1.0/24                     10.10.10.1                1

Perhatikan perintah diatas, dst-address (destination address) adalah IP address tujuan kita. Contohnya pada router 1, IP address asal (source address) adalah IP yang berada pada subnet 192.168.1.0/24. Sedangkan yang menjadi tujuan (destination address) kita adalah IP address yang berada pada subnet 172.16.1.0/24. Dan gateway merupakan jalur yang pertama kali dilewati oleh paket atau yang sering disebut dengan next hop, dalam hal ini merupakan IP address yang berada pada router tetangga.

Pada perintah ip route print akan menampilkan route list yang ada pada router. Perhatikan rute dengan status A S atau (Active Static), itu merupakan rute yang telah kita buat sebelumnya.

Sekarang cobalah untuk melakukan ping kemasing masing host. Jika konfigurasi sudah benar maka seharusnya semua host sudah bisa saling berkomunikasi.

PC1> ping 172.16.1.10
84 bytes from 172.16.1.10 icmp_seq=1 ttl=62 time=3.933 ms
84 bytes from 172.16.1.10 icmp_seq=2 ttl=62 time=6.191 ms
84 bytes from 172.16.1.10 icmp_seq=3 ttl=62 time=6.063 ms

Topologi 2

Perhatikan topologi jaringan pada gambar berikut.

topologi static routing 2

Pada gambar tersebut hampir mirip dengan topologi 1, bedanya adalah terdapat sebuah Router-Gateway diantara Router-A dan Router-B. Lalu bagaimana konfigurasi statik routingnya?.

Konfigurasinya hampir sama dengan sebelumnya, tetapi yang membedakan adalah kita hanya perlu meng-entri rute pada Router-Gateway saja.

Router-Gateway :

[admin@MikroTik] > ip address add address=20.20.20.1/30 interface=ether1
[admin@MikroTik] > ip address add address=21.21.21.1/30 interface=ether2
[admin@MikroTik] > ip route add dst-address=172.16.1.0/24 gateway=20.20.20.2
[admin@MikroTik] > ip route add dst-address=10.10.10.0/24 gateway=21.21.21.2
[admin@MikroTik] > ip route print
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf, m - mme,
B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit
 #      DST-ADDRESS        PREF-SRC        GATEWAY            DISTANCE
 0 A S  10.10.10.0/24                      21.21.21.2                1
 1 ADC  20.20.20.0/30      20.20.20.1      ether1                    0
 2 ADC  21.21.21.0/30      21.21.21.1      ether2                    0
 3 A S  172.16.1.0/24                      20.20.20.2                1

Router-A :

[admin@MikroTik] > ip address add address=20.20.20.2/30 interface=ether1
[admin@MikroTik] > ip address add address=172.16.1.1/24 interface=ether2
[admin@MikroTik] > ip route add gateway=20.20.20.1
[admin@MikroTik] > ip route print
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf, m - mme,
B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit
 #      DST-ADDRESS        PREF-SRC        GATEWAY            DISTANCE
 0 A S  0.0.0.0/0                          20.20.20.1                1
 1 ADC  20.20.20.0/30      20.20.20.2      ether1                    0
 2 ADC  172.16.1.0/24      172.16.1.1      ether2                    0

Router-B :

[admin@MikroTik] > ip address add address=21.21.21.2/30 interface=ether1
[admin@MikroTik] > ip address add address=10.10.10.1/24 interface=ether2
[admin@MikroTik] > ip route add gateway=21.21.21.1
[admin@MikroTik] > ip route print
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic, C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf, m - mme,
B - blackhole, U - unreachable, P - prohibit
 #      DST-ADDRESS        PREF-SRC        GATEWAY            DISTANCE
 0 A S  0.0.0.0/0                          21.21.21.1                1
 1 ADC  10.10.10.0/24      10.10.10.1      ether2                    0
 2 ADC  21.21.21.0/30      21.21.21.2      ether1                    0

PC1 dan PC2 :

PC1> ip 172.16.1.10/24 172.16.1.1
PC2> ip 10.10.10.10/24 10.10.10.1

Terakhir coba ping dari PC1 ke PC2 dan sebaliknya, Seharusnya jika konfigurasi sudah benar maka kedua host sudah bisa saling berkomunikasi.

PC1> ping 10.10.10.10
84 bytes from 10.10.10.10 icmp_seq=1 ttl=61 time=7.121 ms
84 bytes from 10.10.10.10 icmp_seq=2 ttl=61 time=7.159 ms
84 bytes from 10.10.10.10 icmp_seq=3 ttl=61 time=7.735 ms
PC2> ping 172.16.1.10
84 bytes from 172.16.1.10 icmp_seq=1 ttl=61 time=8.489 ms
84 bytes from 172.16.1.10 icmp_seq=2 ttl=61 time=7.780 ms
84 bytes from 172.16.1.10 icmp_seq=3 ttl=61 time=6.848 ms

Akhir Kata

Demikianlah informasi yang dapat saya sampaikan mengenai konfigurasi static routing pada router mikrotik. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan baru bagi pembaca.

About the author

Ahmad Malik Baehaqi

Leave a Comment