Di era modern ini, menonton TV tidak hanya bisa dilakukan dengan antena atau parabola saja. Tetapi, masyarakat sekarang juga dapat menggunakan sambungan internet untuk mengakses tayangan TV. Bahkan sifatnya lebih praktis daripada menonton TV secara konvensional.
Layanan TV internet ini dikenal dengan nama Internet Protocol Television (IPTV). Dalam beberapa tahun terakhir, industri IPTV telah berkembang pesat dan layannya semakin banyak digunakan masyarakat. Ada yang menikmatinya secara legal melalui provider resmi, serta ada pula yang secara ilegal.
Apa Itu IPTV?
Dari sudut pandang penonton TV, pengertian IPTV sangat sederhana. Intinya, tayangan TV yang kamu tonton tidak diterima dalam bentuk sinyal siaran melalui antena, parabola, atau kabel serat optik, melainkan IPTV ditonton secara streaming. Â Itu artinya, tayangan TV diunduh dan diputar dalam waktu yang hampir bersamaan menggunakan koneksi internet.
Jadi jika biasanya siaran TV konvensional tergantung pada kualitas penerimaan sinyal oleh antena, kelancaran menonton IPTV tergantung pada seberapa kencang koneksi internet kamu. Lalu alat apa yang dibutuhkan untuk menonton IPTV?
Alat untuk Menonton IPTV
IPTV bisa ditonton di perangkat TV biasa dengan menggunakan Set-Top Box (STB). Ini adalah alat untuk menerjemahkan data yang diterima melalui internet agar dapat dibaca oleh TV. Tetapi jika tidak ingin ribet, kamu bisa menggunakan komputer atau smartphone untuk menonton IPTV.
Itulah keunggulan IPTV, yaitu memiliki lebih banyak opsi perangkat untuk menontonnya. Bahkan kamu tidak perlu memasang antena atau parabola.
Sekarang perusahaan-perusahaan pembuat TV juga sudah mengadopsi pendekatan hybrid. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan perkembangan IPTV dengan cara menggabungkan layanan TV konvensional dengan TV berbasis IP.
Jenis-jenis IPTV
Setelah mengetahui apa itu IPTV dan bagaimana menontonnya, kamu juga harus tahu apa saja jenis-jenis IPTV. Ya, layanan ini jauh lebih variatif ketimbang TV konvensional. Secara format, ada tiga jenis IPTV yang saat ini dapat dinikmati oleh penonton dengan cara berlangganan dengan penyedianya.
1. Video-on-demand (VOD)
Yang dimaksud VOD adalah video yang dapat di-streaming kapanpun dan di manapun sesuai keinginan kamu. Biasanya jenis IPTV seperti ini digunakan oleh situs streaming film. Jadi, kamu tidak perlu menunggu jadwal tayang dan tidak ada batasan waktu untuk menontonnya.
Beberapa contoh layanan streaming VOD populer di Indonesia seperti Hooq, Netflix, Viu, atau yang terbaru Amazon Prime.
2. Catch-up TV
Jenis IPTV yang kedua adalah catch-up TV, yang mana sangat menguntungkan bagi para penonton. Kamu pasti pernah kesal ketika melewatkan acara favorit di TV karena ketiduran atau lupa jadwal. Tetapi dengan layanan catch-up TV, tayangan selama beberapa hari ke belakang tersedia untuk ditonton lagi.
Nah, ada perbedaan antara VOD dengan catch-up adalah soal konten yang dibagikan dan durasinya. Provider biasanya membatasi catch-up selama tujuh hari ke belakang. Jadi, tayangan yang lewat dari tujuh hari akan langsung dihapus.
3. IPTV langsung
Ini tidak ada bedanya dengan siaran TV biasa, tetapi disaksikan melalui internet. Kelebihan IPTV langsung ini adalah pilihan saluran yang lebih banyak dan platform untuk menontonnya lebih praktis, salah satunya melalui smartphone.
Bayangkan, jika suatu hari ada pertandingan sepak bola tim favoritmu, tetapi kamu sedang ada dalam perjalanan jauh. Dengan IPTV, tayangan pertandingan tersebut bisa disaksikan lewat HP. Di Indonesia sendiri sudah banyak layanan IPTV langsung, baik yang bisa diakses secara gratis maupun berbayar.
Penutup
Ketika acara-acara di TV Free-to-Air kurang menarik, IPTV bisa menjadi opsi lainnya untuk mendapatkan hiburan yang sesuai dengan keinginan kamu. Selain itu, IPTV juga membuat kegiatan menonton TV tidak membosankan lagi dengan hanya duduk di ruang tengah. IPTV berlangganan diperkirakan akan tumbuh dengan cepat pada dekade ini.
