Trick

Panduan Lengkap Untuk Membeli SSD (SATA/NVME/M.2)

Storage Device atau Tempat Penyimpanan merupakan salah satu komponen penting sebuah perangkat elektronik terutama smartphone dan komputer.

Sesuai namanya, Storage Device/Tempat Penyimpanan bertugas untuk menyimpan files dalam bentuk binary e.g O/1 yang kemudian diterjemahkan menjadi sebuah data seperti Dokumen, Foto, Video, Dsb.

Untuk komputer sendiri, Secara umum tempat penyimpanan dibagi menjadi beberapa jenis yaitu Hard Disk Drive (HDD) dan Solid State Drive (SSD).

Perangkat seperti Flash Drive atau Smartphone menggunakan Solid State Drives. Mengapa? karena Solid State Drives (SSDs) sendiri memiliki kecepatan yang lebih unggul dari tradisional Hard Disk Drives (HDDs).

SSD memiliki kecepatan yang hampir 5 atau 10 kali lebih cepat dari HDD.  Hal tersebut karena tidak seperti HDD yang menggunakan komponen mekanik (bergerak) seperti Platter & R/W Head, SSD menggunakan Nand Flash.

Nand Flash tidak memiliki komponen mekanik, melainkan Nand Flash mengandalkan aliran listrik untuk menghapus dan menulis data. Karena tidak terbatasi dengan pergerakan mekanik, secara teori SSD dapat bekerja lebih cepat dari HDD.

Maka dari itu, SSD menjadi pilihan yang ideal untuk smartphone. Tidak hanya itu, hampir seluruh komputer maupun itu Desktop/Laptop sekarang juga sudah mulai untuk menggunakan SSD sebagai Boot Drive (tempat menyimpan sistem operasi) daripada HDD.

Komputer yang menggunakan SSD akan memiliki waktu boot-up yang lebih cepat e.g 10-15 detik saja. Jadi komputer hanya membutuhkan waktu 10-15 detik saat pertama di-hidupkan hingga memasuki Windows/Dekstop bahkan terkadang lebih singkat. Hal itu terbilang lebih cepat dari HDD yang terkadang membutuhkan waktu 30 detik hingga 1 menit bahkan lebih.

Tidak hanya itu, performa komputer juga akan menjadi lebih responsif. Program akan terbuka lebih cepat dan loading juga menjadi lebih singkat.

Namun, tidak semua SSD itu sama. Untuk mengingatkan kembali, SSD menggunakan Nand Flash dan Nand Flash juga memiliki beberapa jenis.

Tidak hanya itu, SSD juga menggunakan dua teknologi yang berbeda yaitu SATA dan NVME.

Semua hal tersebut akan menentukan performa, ketahanan dan harga SSD.

Artikel ini dibuat sebagai panduan yang dapat digunakan untuk membeli Solid State Drives (SSD) agar pembaca dapat memilih SSD yang tepat untuk keperluan dan budget masing-masing.

Jenis-Jenis SSD

SSD dibagi menjadi dua jenis yaitu SATA dan NVME.

SATA

SATA (Serial AT Attachment) sering dikaitkan dengan nama sebuah slot yang biasa digunakan oleh HDD/SSD. Namun sebenarnya, SATA adalah sistem komunikasi dan antarmuka yang menjembatani komputer dengan berbagai macam perangkat seperti HDD, SSD dan Optical Drives.

Sumber: Wikipedia

Untuk sekarang, versi SATA tertinggi adalah SATA 3 yang memiliki kecepatan hingga 600MBps (Secara Teori).

Perangkat SATA/SATA Devices dikoneksikan melalui ports SATA menggunakan SATA Connector.

NVME

Berbeda dengan SATA yang memiliki kecepatan hingga 600MBps, NVME (Non-Volatile Memory Express) menggunakan jalur PCIE x4 dan memiliki kecepatan hingga 16-32GBps (Secara Teori).

Secara umum, NVME SSD hadir dalam dua form factor yaitu PCIE (Add-in) dan M.2

Sumber: Wikipedia

Secara teori, NVME terlihat jauh lebih cepat dari SATA SSD. NVME memang unggul dalam sequential read/write yang artinya jika digunakan untuk memindah/menyalin files berukuran besar e.g 2-4GB+ per files (Bukan gabungan dari files kecil), NVME memang lebih cepat.

Oleh karena itu, NVME menjadi pilihan yang ideal untuk konten creator seperti creator video Youtube karena ukuran files mentah video milik mereka itu cukup besar.

Namun jika digunakan untuk pekerjaan biasa seperti browsing, gaming, dst. Perbedaan antara NVME dan SATA tidak akan terlalu terasa/tidak signifikan.

Jadi jika kegiatan sehari-hari kamu hanya browsing atau gaming, SATA SSD sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan kamu.

Namun jika kamu membutuhkan kecepatan Sequential R/W yang lebih cepat, maka kamu harus memastikan bahwa komputer/laptop yang kamu punya mendukung NVME.

Untuk mengetahui hal tersebut, cukup kunjungi situs resmi vendor motherboard atau laptop yang kamu punya.

Form Factor

Umumnya, SSD memiliki tiga form factor yaitu SATA, M.2 dan PCIE.

Untuk SATA sepertinya tidak perlu dibahas, namun untuk PCIE. NVME SSD yang menggunakan PCIE form factor biasanya di-pasang melalui slot PCIE x4. Namun, pastikan bahwa Motherboard yang kamu punya mendukung NVME via PCIE slot terlebih dahulu.

Sumber: Wikipedia

Sedangkan untuk M.2, form factor yang satu ini memang sedikit membingungkan. Banyak yang salah paham bahwa M.2 itu adalah NVME SSD, padalah M.2 adalah nama form factor-nya saja.

M.2 sendiri terbagi menjadi dua macam yaitu B+M dan M-Only.

Sumber: Wikipedia

B+M diperuntukan untuk SATA SSD yang menggunakan slot M.2 dengan kata lain, M.2 SATA SSD hanyalah SATA SSD yang menggunakan slot M.2

Sedangkan M-Only diperuntukan untuk NVME SSD yang dikoneksikan via slot M.2

Sumber: Wikipedia

Jika salah beli, kamu memang tidak bisa memaksakan B+M slot (SATA) ke M-Only slot (NVME) atau sebaliknya. Namun kamu akan direpotkan untuk proses retur barang tersebut dan itupun bila penjual menerima komplain yang di-akibatkan kesalahan pembelian.

Maka dari itu perhatikan baik-baik sebelum membeli M.2 SSD karena belum tentu Motherboard/Laptop yang kamu punya akan mendukung NVME walaupun terdapat slot M.2 dan juga sebaliknya.

Jenis-Jenis Nand Flash

Seperti yang sudah dijelaskan, SSD menggunakan Nand Flash dan Nand Flash sendiri secara umum terbagi menjadi 4 macam yaitu:

  • Single-Level Cell (SLC)
  • Multi-Level Cell (MLC)
  • Triple-Level Cell (TLC)
  • Quad-Level Cell (QLC)

Berbeda dengan HDD yang dapat berfungsi selama komponen mekaniknya tidak rusak. Umur SSD ditentukan oleh seberapa sering pengguna menulis/menghapus data dan semua itu tergantung pada jenis Nand Flash yang digunakan.

Sumber: Wikipedia

Secara singkat, Single-Level Cell (SLC) menyimpan satu informasi dalam satu cell, MLC menyimpan dua informasi, TLC menyimpan tiga informasi dan seterusnya.

Semakin banyak informasi yang di-simpan maka semakin banyak juga proses menghapus/menulis data yang perlu dilakukan.

Oleh karena itu, SLC merupakan tipe nand flash yang paling awet dan paling cepat. Tipe ini biasanya digunakan oleh perusahaan besar seperti Google dikarenakan harganya yang mahal. Untuk 32GB SLC SSD, harganya bisa mencapai 3 Juta’an.

Sedangkan MLC dijual dengan harga yang terjangkau oleh konsumer biasa namun masih menawarkan performa dan ketahanan yang baik. Meskipun begitu, harga MLC SSD masih terbilang cukup tinggi yaitu sekitar 800 Ribuan untuk kapasitas 128GB.

TLC merupakan varian ketiga yang menjadi pilihan ideal para konsumer dikarenakan harganya yang murah namun masih memberikan performa dan ketahanan yang sangat baik. Untuk kapasitas 128GB, TLC SSD biasa dijual seharga 250 hingga 350 Ribu rupiah saja.

QLC adalah varian terakhir yang biasa dibeli untuk dijadikan boot-drive saja. Performa dan ketahanan QLC SSD tidak terlalu baik namun jika dibandingkan dengan HDD, QLC SSD masih terbilang jauh lebih cepat. Akan tetapi, karena umur QLC jauh lebih rendah dari varian lainya, hal itu menjadikan QLC SSD tidak ideal jika digunakan sebagai tempat penyimpanan terutama jika files yang di-simpan itu files penting.

Maka dari itu, pastikan bahwa SSD yang akan kamu beli menggunakan Nand Flash yang sesuai dengan kebutuhkan kamu.

Penutup

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, Semoga saja artikel ini dapat membantu anda untuk memilih SSD yang sesuai dengan kebutuhan dan budget anda.

About the author

Afrizal

Hanya seorang penulis yang mencintai dunia teknologi.
Rizal sebenarnya sangat pemalas, maka dari itu dia lebih memilih untuk menghasilkan uang dari passionya
Rizal mencintai hal-hal yang berkaitan dengan komputer atau smartphone dan akan selalu memberikan berita terbaru mengenai keduanya.
Namun, terkadang dia juga suka membagi tips & trick saat tidak dikejar deadlines.
Di waktu luangnya, kamu akan melihat dia bermain gitar atau menonton film di bioskop.

Business Contact: Rizaladhi32@yahoo.com

Leave a Comment

1 Comment