Games

Apa Kriteria Game Sehingga Bisa Dikategorikan Sebagai Esports?

Beberapa tahun belakangan ini istilah esports menjadi sangat populer di masyarakat. Akan tetapi, masih banyak masyarakat awam dan para gamer itu sendiri yang belum dapat memisahkan antara gaming dan esports. Meski terlihat sama, sebenarnya kedua hal tersebut memiliki beberapa perbedaan.

Setidaknya ada kriteria tertentu yang membuat sebuah game atau kegiatan gaming dikategorikan menjadi esports. Jadi bagaimana proses transisi sebuah game bisa menjadi sebuah kompetisi profesional layaknya pertandingan olahraga sungguhan?

Hal yang Bisa Membuat Game Menjadi Esports

Kompetitif gaming sebenarnya sudah populer sejak belasan tahun yang lalu, tetapi bukan dengan nama esports. Saat itu orang-orang hanya menganggapnya sebagai kompetisi bermain game dan tidak bisa dijadikan profesi. Sampai akhirnya esports mulai populer dan industri ini membuka banyak lapangan pekerjaan dan peluang bisnis di dalamnya.

Esports dapat diartikan sebagai olahraga elektronik, walaupun beberapa pihak mengklaim bahwa bermain game bukanlah olahraga. Pasalnya, pada saat bermain game, tubuh si pemain tidak melakukan banyak gerakan layaknya olahraga pada umumnya. Tetapi, ada beberapa hal lain yang membuat kompetisi game bisa disejajarkan dengan kompetisi olahraga dan berbeda dengan gaming biasa.

1. Persaingan yang Kompetitif

Faktor pertama yang bisa membuat sebuah game bisa dikatakan sebagai esports adalah memiliki sebuah kompetisi yang kompetitif. Di sana ada pemain yang berkompetisi satu sama lain untuk membuktikan siapa yang terbaik. Jadi, sebuah game tidak bisa disebut esports apabila itu tidak kompetitif.

Sebagai contoh tidak ada kompetisi esports untuk game Minecraft karena itu tidak kompetitif. Game ini memang sangat populer dan punya banyak penggemar, tetapi Minecraft tidak bisa menghadirkan sesuatu yang kompetitif. Sebuah pertandingan esports yang baik harus bisa menentukan siapa yang menang dan kalah secara jelas.

2. Basis Penggemar yang Besar

Photo by Stem List/Unsplash

Alasan mengapa esports sangat cepat populer adalah karena game yang dipertandingkan secara kompetitif itu memiliki basis penggemar yang besar. Kompetisi esports yang sehat tidak hanya dilihat dari jumlah pemainnya tetapi juga peminat dan penontonnya.

Hal yang paling sederhana dapat dilihat dari jumlah penonton streaming sebuah game di Twitch atau platform lainnya. Kemudian berapa banyak orang yang menghadiri sebuah turnamen dan berapa peserta yang berpartisipasi. Ini akan sangat menentukan langkah maju dari komunitas esports itu sendiri.

Dari segi kompetitif, memang ada beberapa game yang berpotensi untuk menjadi esports, tetapi memiliki sedikit peminat dan pemain. Sebagai contoh game berjudul Hawken, sebuah permainan yang menuntut skill tinggi dan sangat kompetitif dalam arena permainan. Masalah terbesar dari Hawken adalah game itu tidak memiliki cukup pemain di kancah profesional.

3. Adanya Pendanaan

Photo by Anthony Brolin/Unsplash

Tidak dapat dimungkiri bahwa esports sekarang telah menjadi industri besar yang menghasilkan banyak uang untuk semua orang di dalamnya. Untuk bisa mempertahankannya, mereka juga membutuhkan banyak uang. Penyelenggara acara perlu membayar komentator atau caster, teknisi audio dan video, menyewa venue, mempromosikan acara, hadiah turnamen, dll.

Intinya acara esports tidak mungkin berjalan apabila tidak ada uang yang mengalir di sana. Jadi, beberapa game mungkin kesulitan bisa masuk ke dalam kategori esports karena tidak ada uang untuk mendanai.

Setiap game Blizzard pasti menjadi kompetisi esports karena perusahaan tersebut memiliki cukup dana dan basis pemain untuk menciptakan ajang yang kompetitif.

Penutup

Kesimpulannya, tidak semua kegiatan bermain game bisa disebut sebagai esports alih-alih hanya sekadar bermain untuk bersenang-senang. Esports adalah suatu profesi serius yang dilakukan oleh para profesional dan memiliki putaran dana besar di dalamnya. Di luar itu, kualitas game juga menentukan kualitas esports itu sendiri.

Jadi menurut kamu game apa yang seharusnya layak menjadi esports tetapi sampai sekarang masih belum bisa terwujud?

About the author

Bagas Dharma

Keep calm and love Man United.

Leave a Comment